Kamis, 29 Maret 2012

Resensi Manhaj Haroki

Strategi Pergerakan dan Perjuangan Politik dalam Sirah Nabi SAW



Judul               :           Manhaj Haraki jilid 1&2

Penulis             :           Syaikh Munir Muhammad al-Ghadban

Penerbit           :           Robbani Press, 2009 (cet. Ke-10)

Membangun kembali puing-puing peradaban yang dahulu pernah tegak berdiri dengan sederet prestasi gilang-gemilang , sungguh bukanlah hal yang mudah. Islam pernah berjaya. Ya, semua orang mengetahuinya. Namun menghadapi realitas saat ini, adalah satu kepahitan tersendiri. Umat Islam seolah tengah menjadi buih dalam lautan. Terombang-ambing. Berjumlah banyak, namun terpecah-belah. Terbelenggu dan terjepit kejumudan, kemandekan berpikir, buta akan syariat. Jauh akan agama mereka sendiri. Terjebak taklid.

Sekian lama sudah berlangsung demikian hingga kemudian lahirlah insan-insan yang tertitik kesadaran dalam jiwanya untuk bangkit dan bergerak. Mengupayakan perubahan. Mereka saling berhimpun dan Jikalaupun para imperialis kafir berupaya untuk menjauhkan umat dari sosok teladan utama mereka (Rasulullah SAW), maka insan-insan tersebut takkan tinggal diam.

Adalah Munir Muhammad al-Ghadban, seorang syaikh dengan tintanya menggoreskan bait-bait sejarah kegemilangan daulah di masa Rasulullah SAW.  Kisah tersebut diceritakan mengalir dari marhalah awal perjuangan Rasul di Mekah, hingga mencapai futuh dan menegakkan dinullah di tanah Hijaz. Memulai tatkala berlangsungnya periode sirriyatu ad-da’wah wa sirriyatu tanzim hingga kemudian sampai pada periode ad-daulah wa Tatsbiti Da’amiha. Serangkaian kisah nyata dari perjuangan Rasul tersebut dirangkum dalam kitab Manhaj Haraki.

Manhaj Haraki adalah langkah-langkah terprogram dari dakwah Rasulullah SAW semenjak beliau memulai risalah kenabiannya hingga berpulang. Dan bagi insan-insan yang terpanggil untuk kembali menegakkan kalimatullah, maka sudah seharusnyalah gerakan dakwah yang ia usung sepenuhnya mengacu pada tahapan pergerakan yang ditempuh Rasulullah SAW, jika ingin gerakannya tetap berada di jalur kebenaran. Benar secara syari’at dan tentunya benar di hadapan Allah SWT.

Manhaj Haraki merupakan arahan Illahi. Nabi Muhammad tidak serta-merta melakukan reaksi-reaksi spontan atas segala kejadian dan segala aral rintangan yang menghadang di jalan dakwah beliau. Segala keputusan yang Rasulullah ambil bukan hal yang instan.  Akan tetapi Allah telah menuntun beliau, dalam proses penegakan syari’at Islam. Melalui strategi-strategi bersifat politis yang terorganisir rapi.

Gerakan dakwah yang dilancarkan oleh Rasulullah memiliki periodisasi dengan strategi operasional dalam rentang waktu tertentu. Dimana strategi tersebut mampu membuahkan hasil yang paling monumental dalam sejarah.

Berikut pembabakan dalam manhaj gerak dakwah Rasulullah SAW;

1.      Sirriyatu da’wah dan sirriyatu at-tanzim, dimulai dari saat Muahammad diangkat sebagai nabi hingga turunnya firman Allah QS. Asy-Syuaro: 214 dan al-Hijr: 94.

2.      Jahriyatu ad-da’wah dan sirriyatu at-tanzim, berakhir pada tahun 10 kenabian.

3.       Iqamatu ad-Daulah, yakni pembentukkan daulah di Madinah. Periode ini berakhir pada tahun pertama Hijriyah.

4.      ad-Daulah wa tatsbiti da’amiha, yakni penguatan daulah serta pilar-pilarnya hingga Rasul wafat.

Demikianlah periodisasi dakwah Rasulullah SAW yang ditulis indah oleh Syaikh Munir Muhammad al-Ghadban. Sudah selayaknyalah kita selaku insan yang mengaku beriman untuk bergerak, mengupayakan iqamatuddin kembali di muka bumi, dari latar harokah manapun kita berasal. Berpadu dan saling mengisi. Bukan saling menyalahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar